Tuesday, March 11, 2014

Penatalaksanaan hiperpigmentasi gingiva dengan teknik bedah (scalpel)



ABSTRAK
Latar belakang : Warna gingiva normal, mencerminkan kesehatan mulut dan mempunyai peranan penting dalam kedokteran gigi estetik. Jika terdapat kelainan warna, seperti gingiva yang kehitam-hitaman yang sering dikeluhkan pasien, dapat merupakan suatu masalah walau bukan suatu masalah medis. Kadang-kadang pewarnaan gingiva ini diperparah dengan adanya mahkota gigi klinis yang pendek. Ada beberapa macam teknik depigmentasi untuk mengatasi masalah ini.
Tujuan : laporan kasus ini bertujuan menghilangkan hiperpigmentasi gingiva dengan menggunakan teknik sederhana dalam waktu minimal serta tidak terlalu sulit dilakukan tapi masih cukup memuaskan bagi pasien. Kasus : pasien perempuan umur 18 tahun mengeluh gingiva berwarna gelap dan mahkota gigi tampak pendek yang mengganggu penampilan dan ingin diperbaiki. Diagnosis dari kasus ini adalah hiperpigmentasi gingiva dengan mahkota gigi klinis pendek. Pada kasus ini digunakan teknik bedah skalpel untuk mengkoreksi hiperpigmantasi gingiva dan mahkota gigi klinis pendek tersebut. Pasien sangat puas dengan penampilan gingivanya yang baru.
Kesimpulan : Teknik bedah skalpel dapat mengatasi hiperpigmentasi gingiva dan mahkota gigi klinis pendek.

Kata kunci : depigmentasi, hiperpigmentasi gingiva, mahkota gigi klinis pendek, teknik bedah skalpel

Tuesday, June 9, 2009

Basic Dental Care


Basic Dental Care

Is this topic for you?

This topic provides information on basic dental care. If you are looking for information on tooth decay or cavities, see the topic Tooth Decay. If you are looking for information on gum disease (periodontal disease), see the topic Gum Disease.

What is basic dental care?

Basic dental care involves brushing and flossing your teeth regularly, seeing your dentist and/or dental hygienist for regular checkups and cleanings, and eating a mouth-healthy diet, which means foods high in whole grains, vegetables and fruits, and dairy products.

Why is basic dental care important?

Practicing basic dental care:

  • Prevents tooth decay.
  • Prevents gum (periodontal) disease, which can damage gum tissue and the bones that support teeth, and in the long term can lead to the loss of teeth.
  • Shortens time with the dentist and dental hygienist, and makes the trip more pleasant.
  • Saves money. By preventing tooth decay and gum disease, you can reduce the need for fillings and other costly procedures.
  • Helps prevent bad breath. Brushing and flossing rid your mouth of the bacteria that cause bad breath.
  • Helps keep teeth white by preventing staining from food, drinks, and tobacco.
  • Improves overall health.
  • Makes it possible for your teeth to last a lifetime.

Are there ways to avoid dental problems?

Keeping your teeth and gums healthy requires good nutrition and regular brushing and flossing.

  • Brush your teeth twice a day-in the morning and before bed-and floss once a day. This removes plaque, which can lead to damaged teeth, gums, and surrounding bone.
  • Use a toothpaste that contains fluoride, which helps prevent tooth decay and cavities. Ask your dentist if you need a mouthwash that contains fluoride or one with ingredients that fight plaque. Look for toothpastes that have been approved by the American Dental Association.
  • Avoid foods that contain a lot of sugar. Sugar helps plaque grow.
  • Avoid using tobacco products, which can cause gum disease and oral cancer. Exposure to tobacco smoke (secondhand smoke) also may cause gum disease, as well as other health problems.1
  • Practice tongue cleaning. You can use a tongue cleaner or a soft-bristle toothbrush, stroking in a back-to-front direction. Tongue cleaning is particularly important for people who smoke or whose tongues are coated or deeply grooved.
  • Schedule regular trips to the dentist based on how often you need exams and cleaning.

When should my child start seeing a dentist?

By the time your child is 6 months of age, your doctor should assess the likelihood of your child having future dental problems.2 If he or she thinks your child will have dental problems, be sure your child sees a dentist before his or her first birthday or 6 months after the first primary teeth appear, whichever comes first. After your first visit, schedule regular visits every 6 months or as your dentist recommends.

Experts recommend that your child's dental care start at 12 months of age.2 If your baby has dental problems caused by injury, disease, or a developmental problem, see your pediatric dentist right away.

Thursday, December 25, 2008

Brushing for oral health

Follow these tips on how to brush your teeth:

* Brush your teeth at least twice a day and ideally after every meal, using fluoride-containing toothpaste.
* Use a soft-bristled toothbrush — it's gentler on your gums.
* To brush properly, hold your toothbrush at a slight angle against your teeth and use short back-and-forth motions.
* Brush the inside and chewing surfaces of your teeth.
* Brush your teeth for about two minutes each time you brush.
* Brush your tongue.
* Avoid vigorous or harsh scrubbing, which can irritate your gums.
* Replace your toothbrush every three or four months, or sooner if it becomes frayed.
* Consider using an electric toothbrush, especially if you have arthritis or other problems that make it difficult to brush well.

Sunday, December 21, 2008

pemakaian protesa gigi

  • PEMAKAIAN PROTESA GIGI TERBARU



    Mengatasi gigi bermasalah atau sakit gigi dengan mencabutnya, tampak sebagai akhir dari suatu penderitaan. Kalau lah memang demikian, maka tentu saja akan lebih baik jika kita cabutkan saja semua gigi yang ada dalam rongga mulut, karena itu berarti tak akan pernah ada penderitaan gigi yang akan kita alami. Tetapi tentunya tidak demikian, karena sebagus apapun protesa gigi, gigi asli tetap lebih baik.
    Hilang nya gigi atau “ompong” dapat di sebabkan oleh hal-hal berikut ini, antara lain:
    1. Faktor Genetik
    Ada orang yang benar-benar tidak mempunyai satu gigi pun, biasanya faktor keturunan. Dan ada pula yang tidak mempunyai satu atau 2 gigi atau lebih , tapi tidak ompong seluruhnya.

    2. Faktor penyakit tertentu.
    Kelainan fungsi tubuh (penyakit sistemik) misalnya Diabetes Melliltus stadium lanjut yang biasanya giginya tanggal dengan sendirinya.

    3. Faktor lokal dari dalam gigi/ rongga mulut.
    Misalnya karies atau infeksi jaringan gusi dapat mengakibatkan ketahanan dan kekuatan jaringan pendukung berkurang sehingga menyebabkan gigi goyang/ mahkota gigi habis sehingga gigi tidak dapat dipertahankan dan akhirnya di cabut.

    4. Pencabutan karena indikasi perawatan ortodonti atau prostodonti
    5. Lain – lain, misalnya karena trauma/ kecelakaan

    Apakah semua gigi yang dicabut perlu diganti dengan protesa gigi? Jawabannya adalah TIDAK. Pencabutan gigi dapat menimbulkan beberapa konsekuensi yang mengharuskan penggantian dengan protesa gigi, misalnya pencabutan pada gigi depan, terutama rahang atas. Tapi ini pun tidak menjadi masalah, jika estetik tidak dipersoalkan.
    Pencabutan gigi dapat menyebabkan ketidakstabilan dari gigi yang masih ada, yang akan bergeser sebagai respon terhadap gigi yang hilang tersebut. Pergeseran gigi ini tergantung pada faktor-faktor berikut :
    1. Usia
    Makin muda waktu pencabutan, makin cepat pergeseran gigi terjadi.
    2. Posisi gigi dalam rongga mulut.
    Kehilangan gigi belakang lebih besar pengaruhnya terhadap pergeseran gigi ini dibandingkan dengan gigi depan. Pencabutan gigi paling belakang tidak akan berpengaruh terhadap gigi depannya. Paling tidak, akan bertambah panjang/ hypereruptions/ extrusion, dari gigi lawannya (atas atau bawahnya)
    3. Bruxism (mengkerot-kerotkan gigi)
    Jika terdapat kebiasaan mengkerot-kerotkan gigi, pergeseran gigi akan bertambah hebat dan cepat.


    Akibat pencabutan gigi yang tidak diganti dengan protesa gigi antara lain :
    Faktor estetis
    Terutama jika gigi yang hilang adalah gigi depan.
    Proses pengunyahan terganggu.
    Terlebih jika gigi yang tanggal adalah gigi belakang apalagi dalam jumlah yg banyak.
    Menyebabkan gigi renggang/ pergeseran gigi ke tempat yang kosong.
    Jika hal ini berlanjut terus akan mengakibatkan gigi renggang sehingga menjadi tidak beraturan.
    Menimbulkan masalah pada gigi dan jaringan pendukung gigi.
    Akibat gigi renggang tadi, maka mudah terjadi impaksi makanan, sehingga dapat terjadi peradangan pada gusi.
    Berubahnya hubungan kontak antara gigi bawah dengan yang atas waktu mulut di tutup (oklusi gigi). Biasa terjadi pada kasus kehilangan gig molar pertama. Karena merupakan kunci oklusi gigi.
    Menimbulkan masalah pada TMJ (Temporor Mandibular Joint), akibat traumatic oklusi
    Gigi antagonis/ lawan akan tampak tumbuh lebih panjang/ modot.
    Mengganggu fungsi bicara/ pengucapan tidak jelas.
    Faktor psikologis
    Mengakibatkan gangguan kesehatan.
    Pipi menjadi kempot sehingga terlihat lebih tua, karena dukungan pipi hilang.

    Secara umum ada dua macam protesa gigi, yaitu lepasan dan cekat. Protesa gigi cekat di bagi menjadi dua macam, ada yang di gandengkan ke gigi sebelahnya dan ada yang di tanam ke dalam tulang rahang, atau implant.

    Protesa Gigi Lepasan
    Adalah protesa gigi yang mudah di lepas pasang oleh pasen, yang terbuat dari akrilik atau metal/ logam. Kelebihan protesa gigi lepasan ini antara lain:
    - Mudah pengerjaan nya.
    - Mudah di pasang oleh pasen
    - Mudah dibersihkan
    - Harga lebih murah
    Tidak ada indikasi khusus, selain penyembuhan dan penutupan gusi telah sempurna pasca pencabutan gigi.
    Potesa Gigi Cekat
    Adalah jenis protesa gigi yang permanent, yang tidak dapat di lepas oleh pasen. Ada dua macan, yang di lekatkan ke gigi sebelahnya dan yang di tanam atau implant.
    Protesa gigi cekat yang di lekatkan ke gigi sebelahnya dimana gigi sebelah nya di asah terlebih dahulu, kemudian di buatkan mahkota dan di lekatkan ke permukaan gigi yang sudah di asah tersebut, sehingga membentuk suatu jembatan/ bridge. Sedangkan gigi cekat implant, di tanam ke tulang rahang. Merupakan protesa gigi yang sangat ideal. Cara pemasangannya melalui proses pembedahan. Setelah gusi di buka, tulang di dalam nya dibor untuk pemasangan pen yang berfungsi sebagai pegangan protesa, kemudian di buatkan mahkota, bisanya dari bahan porselen.

    Valplast
    Adalah protesa gigi lepasan yang terbuat dari bahan Nilon termoplastis. Sangat tepat untuk pemakaian protesa gigi lepasan sebagian (menggantikan beberapa gigi yang hilang). Ada beberapa keuntungan pemakaian Valplast ini, antara lain:
    -Kuat
    -Flexibel
    -Nyaman
    -Tanpa kawat
    -Estetis lebih baik
    -Iritasi jaringan minimal.

    Kegunaan Valplast yang antara lain adalah :
    Untuk Splint TMJ.
    Untuk pasen dengan alergi pada akrilik (bahan protesa gigi yang biasa)
    Dapat dikombinasikan dengan protesa lepasan frame logam.
    Mempunyai bahan yang baik untuk semua jenis protesa lepasan, dan tidak mudah patah atau pecah kalau terjatuh.

    Cara pemasangan Valplast
    1. Sebelum dipasang pada mulut pasen, Valplast ini derendam dulu di dalam air panas (± 80 °C) beberapa menit, kemudian angkat dan biarkan sampai hangat-hangat kuku, baru di pasangkan di mulut pasen.
    2. Jika terlalu menekan, rendam kembali di ari panas, tarik keluar bagian yang menekan, kemudian pasang kembali.
    3. Jika terlalu longgar, rendam kembali di air panas, dan tekan ke dalam.
    4. Anjurkan bagi pasen untuk melepasnya dan merendam di air biasa pada waktu malam hari.






















tips buat gigi anda

Panduan Menyikat Gigi

Menggosok gigi menyebabkan nafas segar, memperbaiki penampilan gigi Anda, dan menghilangkan plak serta sisa makanan dari permukaan gigi. Bila plak dibiarkan selama 24-48 jam, ia dapat mengeras dan menimbulkan penyakit pada gusi dan akhirnya menyebabkan gigi tanggal. Begitu plak berubah menjadi keras, maka hanya dokter gigi atau ahli kesehatan gigi yang dapat menghilangkannya.

Ada banyak ukuran dan bentuk sikat gigi yang tersedia di pasaran. Sikat gigi yang dapat Anda pegang dengan enak dan berbentuk sedemikan rupa sehingga mampu mencapai semua bagian dalam mulut Anda, dapat digunakan untuk menyikat gigi. Sikat yang memiliki bulu lembut adalah yang paling efektif. Bulu lembutnya dapat mencapai sela dan ruang gigi dimana plak dan sisa makanan terkumpul. Karena lembut, maka kemungkinan bulu tersebut melukai gigi dan gusi sangatlah kecil. Dengan tersedianya banyak pilihan bentuk serta ukuran sikat gigi bagi anak-anak, mereka akan terbantu untuk membiasakan diri merawat gigi dengan benar demi keuntungan seumur hidup mereka. Biasanya sikat gigi perlu diganti sekitar tiga hingga empat bulan sekali.

Pastikan Anda menyikat gigi paling tidak dua kali sehari menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride. Sikat secara lembut dengan gerakan-gerakan pendek dan tekanan yang cukup sehingga Anda dapat merasakan tekanan bulu pada gusi. Ujung bululah yang membersihkan gigi, jadi jangan ditekan terlalu kuat. Ingatlah untuk merubah posisi sikat dengan gerakan perlahan melewati permukaan setiap gigi.

Pegang sikat sedemikian rupa sehingga bulu sikat bersentuhan dengan permukaan gigi tepat berbatasan dengan gusi.
Gerakkan sikat dengan lembut ke depan dan ke belakang. Gunakan gerakan-gerakan pendek.
Gosok dengan lembut seluruh permukaan gigi atas dan bawah bagian luar.
Dengan menggunakan gerakan pendek ke depan dan ke belakang, sikatlah permukaan seluruh gigi bagian dalam.
Sikat permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah terutama bagian-bagian yang mungkin menyimpan sisa makanan.
Gunakan ujung sikat gigi untuk membersihkan gigi bagian depan dengan gerakan ke atas dan ke bawah.
Akhirnya, sikatlah lidah Anda untuk membuat mulut terasa bersih dan nafas segar.

Menjaga Kesehatan Gusi Anda

Anda mungkin terkejut bila mengetahui bahwa 32 juta hari kerja hilang setiap tahunnya karena masalah gigi. Salah satu penyebab utama (apalagi karena sekarang masalah gigi berlubang telah dengan mudah teratasi) adalah penyakit gusi. Ini adalah penyebab utama hilangnya gigi pada orang dewasa. Menurut statistik, tiga dari empat orang terkena penyakit gusi, dan lebih dari separuh orang dewasa mengalami sesuatu yang berkaitan dengan itu. Ada beberapa jenis penyakit gigi, tetapi mereka semua memiliki satu hal yang sama: dapat menyebabkan rusaknya gusi dan/atau hilang tulang yang menyangga gigi.

Penyebab utama penyakit gusi adalah bakteri plak. Plak dapat diatasi dengan penyikatan setiap hari dan pembersihan (flossing) secara teratur. Bila tidak, plak akan mengeras di gigi, menjadi suatu zat yang disebut calculus. Toksin-toksin yang dihasilkan bakteri di dalam plak akan mengganggu gusi dan membunuh lapisan-lapisan yang melindunginya. Gusi akan mundur dari gigi, membentuk kantung-kantung berisi plak. Bila tidak segera diobati, tulang yang menyangga gigi akan rusak dan gigipun tanggal.

Karena penyakit gusi tidak menimbulkan rasa sakit, ini seringkali tidak dirasakan oleh mereka yang mengalaminya. Karena itulah sangat penting untuk memeriksakan gigi secara berkala. Bila diketahui di tahap awal, penyakit gusi ini dapat dengan mudah diobati. Pendeteksian ini mencakup pemeriksaan gigi berkala untuk memastikan warna dan kekuatan gusi, bagaimana masing-masing gigi berdiri dan mungkin saja pengambilan x-ray untuk mengevaluasi tulang penyangga gigi. Langkah-langkah pencegahan ini harus menjadi bagian dari setiap pemeriksaan gigi yang lengkap. Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan tidak merokok juga merupakan taktik pencegahan yang baik. Pastikan Anda memiliki gigi yang sehat di masa datang. Perlakukan mereka dengan baik, sekarang.

Menjaga Senyum Tetap Cemerlang

Kunjungan ke dokter gigi secara berkala adalah hal yang baik, tetapi dokter gigi Anda hanya mampu melakukan setengah dari apa yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan mulut. Untuk tujuan tersebut, Anda dan dokter gigi Anda harus bekerja sama.

Sangat mudah. Setiap orang mengetahui kegunaan merawat mulut: gigi yang lebih kuat, gusi yang lebih sehat dan tagihan dokter gigi yang lebih rendah. Selain itu bukti-bukti juga menunjukkan bahwa penyakit rongga mulut dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya, seperti sakit kepala. "Kombinasi antara makanan yang sehat dan perawatan gigi yang benar dapat membantu mempertahankan kecemerlangan senyum," demikian Miles Hall, Direktur Nasional Kesehatan Gigi dari Kesehatan Gigi CIGNA. Hall menyarankan tip-tip berikut:

Batasi gula dan kanji. Gula menghasilkan asam yang menempel pada plak, lapisan lengket yang terbentuk pada gigi Anda, menghancurkan email gigi dan menyebabkan kerusakan. Untuk menetralkan asam ini, cobalah mengkonsumsi sedikit keju Cheddar, Monterey Jack atau Swiss, yang akan merangsang produksi air liur.
Kuatkan hati Anda! Bila Anda harus mengemil, makanlah buah segar, sayuran dan produk-produk gandum yang tidak sempurna penggilingannya (whole-grain). Hindari permen manis dan mint yang harus dikulum lama di mulut. Pastikan Anda meminum air dalam jumlah yang banyak sesudahnya untuk memecah dan menghindari serangan asam.
Gunakan pasta gigi ber-fluoride. Gosok gigi anda selama 3 menit sekurang-kurangnya dua kali sehari dan selalu sebelum tidur karena selama Anda tidur, mulut hanya memproduksi sedikit air liur yang berguna untuk menghancurkan bakteri. Gunakan sikat gigi berbulu lembut dan gantilah setiap tiga hingga empat bulan sekali - lebih cepat bila bulu sudah mulai rusak.
Bersihkan gigi setiap hari. Sikat gigi tidak mampu membersihkan sela-sela gigi, jadi setelah potongan kue terakhir, gunakanlah floss atau tusuk gigi khusus.
Kunjungi dokter gigi secara teratur. Jadwal kunjungan dua kali setahun kepada dokter gigi Anda akan menurunkan kadar kerusakan yang ditimbulkan oleh timbunan tartar. Identifikasi masalah kecil di tahap awal akan mencegah lubang atau penyakit gusi.
Lindungi gigi Anda. Jangan mengunyah es batu atau biji popcorn. Jangan gunakan gigi Anda sebagai alat. Hindari tembakau - ia dapat menyebabkan penyakit gusi.

Mencegah Kebusukan Pada Gigi

Kita semua adalah hasil evolusi - termasuk gigi kita. Ke enam gigi depan telah berevolusi sehingga memiliki "ujung datar" di bagian atas. Ujung ini berguna untuk merobek atau memotong makanan sehingga seringkali disebut juga sebagai gigi pemotong.

Kebalikannya, gigi bagian belakang telah berkembang dengan tujuan fungsi yang berbeda. Ujung gigi-gigi ini menyerupai miniatur bukit, lembah dan jurang yang sangat efisien dalam "menggiling" makanan.

Lembah dan jurang inilah yang menimbulkan tantangan terhadap perawatan kesehatan gigi. Mereka sangat berpotensi untuk rusak karena mereka merupakan perangkap sisa makanan, agak sulit dijangkau oleh bulu sikat gigi, dan lapisan email pelindung gig di bagian ini biasanya lebih tipis. Hampir 60% lubang gigi yang terdapat pada anak-anak terjadi pada gigi belakang mereka, baik gigi susu maupun permanen.

Untuk mencegah bakteri dan sisa makanan, sebuah penutup khusus (sealant) dapat diberikan untuk melindungi permukaan gigi belakang yang digunakan untuk mengunyah sehingga menurunkan resiko kerusakan. Pemberian sealant ini merupakan prosedur sederhana dan memakan waktu singkat serta tidak memerlukan anestesi lokal.

Sebuah sealant dapat bertahan hingga 10 tahun, tapi membutuhkan pemeriksaan berkala untuk memastikan bahwa penutup tersebut tidak robek atau rusak karena pemakaian.

Anak-anak harus diberikan sealant pada gigi geraham begitu geraham mereka muncul -sebelum lubang sempat terbentuk. Geraham permanen yang pertama biasanya muncul antara usia 5-7 tahun, sedangkan geraham permanen ke dua muncul antara usia 11 dan 14 tahun. Gigi lainnya seperti geraham susu, gigi permanen lainnya selain geraham, dan beberapa gigi depan mungkin saja diberi sealant, tergantung pada berapa dalam "jurang" atau "lembah" pada giginya. Pemeriksaan sederhana oleh dokter gigi Anda dapat menunjukkan gigi mana yang membutuhkan sealant.

Mencegah kebusukan gigi di tahap dini akan menghemat pengeluaran Anda karena Anda telah menghindari keharusan untuk menambal lubang setiap gigi yang rusak. Bila berhubungan dengan sealant gigi, sedikit pencegahan sama artinya dengan sejumlah besar pengobatan.
DeathBrain sedang offline Reply With Quote
Setelah tahu mengenai serba-serbi diabetes, sperma, susu, mata dan lain-lain, sepertinya kurang kalau tidak mengetahui kesehatan gigi, nah mari kita bahas “sekilas info kesehatan gigi” kita.

1. Cek Semua
Jika kebetulan melalukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi, minta dokter mengecek semua gigi dan mulut Anda. Masalahnya, semakin banyak orang menderita kanker pada gigi dan mulut. Jadi, periksa secara rutin dan hindari merokok.

2. Hati-hati Penyakit Gusi
Penyakit gusi merupakan salah satu penyebab hilangnya gigi pada orang dewasa dan juga berkaitan dengan sakit jantung dan stroke. Jika sudah diketahui sejak dini dan langsung dirawat, penyakit dapat sembuh dan tidak mengkhwatirkan. Sebaliknya, jika diabaikan saja, penyakit ini bisa jadi serius hingga mencapai stadium lanjut dan dapat mengakibatkan penyakit rapuh tulang sampai patah. Sebaiknya gosok gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari (setiap habis makan) dan kontrol ke dokter gigi sekaligus minta dibersihkan dari segala kotoran dan kuman yang ada di gusi dan mulut.

3. Periksa Rutin
Salah satu hal yang wajib dilakukan dan sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah memeriksakan dan membersihkan gigi secara teratur. Hal ini bisa mencegah karang gigi, gusi sakit, gigi berlubang, kanker mulut, dan penyakit gigi lainnya. Jangan tunggu sampai Anda punya masalah lalu baru pergi ke dokter gigi. Sebaiknya cegah sebelum terjadi.

4. Gosok Gigi Dua Kali
Jika sekurang-kurangnya menggosok gigi dua kali sehari, berarti Anda telah menghilangkan kotoran-kotoran yang menyebabkan gigi berlubang. Kotoran-kotoran halus dan lengket bertumpuk di gigi yang berasal dari sisa-sisa makanan dan bercampur dengan bakteri. Mengosoknya setiap hari berarti melepaskannya dari gigi dan membuangnya keluar mulut sehingga mencegah pula penyakit gusi.

5. Napas Tak Sedap
Hampir 85 persen orang dengan gejala napas tak sedap adalah karena mempunyai masalah dengan giginya. Jika bau napas disebabkan oleh masalah gigi, cuci mulut bukanlah obatnya. Itu sama dengan “topeng” alias menutupi tapi tidak menyembuhkan. Gosok gigi dan juga lidah dua kali sehari karena cara ini akan banyak mengurangi kemungkinan napas berbau.

6. Waspada Gula
Gula dari minuman ringan dan makanan lainnya bercampur dengan bakteri di dalam mulut dan menghasilkan asam yang menyerang lapisan email gigi. Hal ini menyebabkan gigi berlubang dan sakit pada gusi. Karena itu, sebaiknya batasi makanan dan minuman yang mengandung kadar gula tinggi. Selain merusak gigi, juga bukan termasuk makanan sehat.

7. Segera Rawat
Jika dokter gigi menganjurkan agar gigi Anda dirawat, lakukanlah dengan baik sampai gigi sehat kembali. Sebab, kalau dibiarkan, walaupun hanya lubang, makin lama akan semakin besar, sampai akhirnya mengenai syaraf dan memungkinkan Anda harus kehilangan gigi tersebut.

8. Cabut Gigi Tidak Sakit
Banyak orang mengatakan dan berpendapat, cabut gigi sangat menakutkan dan luar biasa sakit. Padahal, dengan kemajuan zaman dan teknologi masa kini, cabut gigi bukanlah suatu masalah besar seperti yang dibayangkan. Begitu juga halnya menambal gigi.

9. Ganti sikat gigi Tiap 3 Bulan
Sikat gigi biasa (bukan elektrik), paling hanya tahan 3 bulan. Jika memiliki masalah dengan gusi, ganti sikat gigi setiap sebulan sekali karena bakteri dapat berlabuh dengan nikmat pada bulu-bulu sikat. Siram sikat gigi dengan air hangat setiap kali habis digunakan.

10. Jaga Kesehatan gigi Tidak Sulit
Beberapa orang berpendapat, memelihara kesehatan gigi perlu usaha yang berat. Membuat janji dengan dokter gigi, membersihkan gigi secara rutin, menggosok gigi dua kali sehari, memilih makanan yang bergizi dan diet, merupakan faktor utama agar memiliki gigi dan gusi yang sehat. nah, tidak ada yang susah atau berat, kan? Jadi, tunggu apa lagi!

Photo: aolcdn.com

Gigi sebagai Sumber Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di negara maju. Di AS saja diperkirakan 12,4 juta orang menderita penyakit ini dan 1,1 juta orang akan terkena gangguan jantung serius tahun ini.
Tahun 2000, 16,7 juta penderita meninggal karena penyakit ini, atau sekitar 30,3% dari total kematian di seluruh dunia. Lebih dari setengahnya dilaporkan dari negara berkembang. DI Indonesia, prevalensi penyakit jantung dari tahun ke tahun terus meningkat.
Di samping faktor risiko klasik (merokok, obesitas, kadar kolesterol, tekanan darah tinggi, kurang aktivitas, diabetes mellitus, stres), hasil penelitian akhir-akhir ini menyebutkan bahwa reaksi peradangan (inflamasi) dari penyakit infeksi kronis mungkin juga menjadi faktor risiko. Meskipun begitu, hanya penyakit gigi kronis yang terbukti terkait dengan penyakit jantung.

Mekanisme penyebaran
Penyebaran penyakit dari gigi ke organ tubuh lain dapat dijelaskan lewat teori fokal infeksi.
Fokal infeksi adalah infeksi kronis di suatu tempat dan memicu penyakit di tempat lain. Racun, sisa-sisa kotoran, maupun mikroba penginfeksi bisa menyebar ke tempat lain di tubuh seperti ginjal, jantung, mata, kulit. Dampak penyakit gigi pada jantung dapat berupa penyakit jantung koroner, peradangan otot, serta katup jantung (endokarditis).
Bakteri yang terikut aliran darah bisa memproduksi enzim yang mempercepat terbentuknya bekuan darah sehingga mengeraskan dinding pembuluh darah jantung (aterosklerosis). Bakteri dapat juga melekat pada lapisan (plak) lemak di pembuluh darah jantung dan mempertebal plak. Semua itu, menghambat aliran darah serta penyaluran sumber makanan dan oksigen ke jantung, sehingga jantung tak berfungsi semestinya.
Gejala awal dapat berupa nyeri dada, meliputi rasa seperti terbakar, tertekan, dan beban berat di dada kiri, yang dapat meluas ke lengan kiri, leher, dagu, dan bahu. Nyeri dada juga terasa di bagian tengah dada selama beberapa menit. Setelah kejadian biasanya diikuti rasa mual, muntah, pusing, keringat dingin, tungkai serta lengan menjadi dingin, napas terengah-engah, dan sesak napas.
Angina berkepanjangan akan menjurus ke serangan jantung (miokard infark). Namun sering kali penyakit jantung koroner berlangsung tanpa adanya gejala, ia tidak menimbulkan masalah sampai keadaannya sudah parah.
Kemungkinan lain, reaksi peradangan yang disebabkan oleh penyakit gigi meningkatkan pembentukan plak yang memacu penebalan dinding pembuluh darah. Penelitian menunjukkan, orang dengan penyakit gigi mempunyai risiko dua kali lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner.
Endokarditis
Bakteri yang ditemukan pada plak gigi merupakan salah satu faktor penyebab endokarditis.
Bakteri di lubang gigi maupun gusi yang rusak dapat masuk ke dalam sirkulasi darah lewat gusi yang berdarah. Bakteri ini dengan mudah menyerang katup jantung maupun otot jantung yang telah melemah. Gejalanya berupa demam, bising jantung, perdarahan di bawah kulit, bahkan embolisasi (penyumbatan) pembuluh darah kecil di organ-organ tubuh lainnya.
Meskipun jarang, penyakit ini dapat berakibat fatal dan kadang kala memerlukan operasi katup jantung darurat. Selain itu juga sangat dianjurkan pemberian antibiotika sebagai profilaksi pada orang yang menderita prolaps katup jantung, penyakit jantung rematik dan kelainan jantung bawaan, sebelum mendapatkan tindakan pengobatan gigi.
Karena mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, perlu perawatan gigi yang baik dan pemeriksaan gigi secara berkala. Cara pencegahan terbentuknya karang gigi cukup sederhana, yaitu dengan rajin dan teliti membersihkan gigi secara baik dan benar. Penggosokan pada lidah selama 30 detik juga terbukti mengurangi jumlah bakteri dalam mulut.
Brosur cara menyikat gigi yang baik dan benar dapat diperoleh dengan mudah di setiap tempat praktik dokter gigi. Pemakaian dental floss (benang gigi) juga amat penting untuk membersihkan daerah- daerah yang sulit terjangkau oleh sikat gigi, terutama daerah antargigi dan juga pada gigi-gigi yang berjejal.*
Sumber : www.kompas.co.id